Halaman

Rabu, 10 Desember 2014

Sufi Dijuluki Si Tuli Karena Pura-pura Tak Mendengar Kentut Seorang Wanita


Dalam dunia sufi julukan seseorang bisa jadi menyimpan kearifan luar biasa, meski kadang kedengarannya hina atau lucu. Sebut saja misalnya, Abu Abdurrahman Hatim bin Alwan dikenal dengan julukan Al-Asham. Hingga kini kita menganalnya sebagai Hatim Al-Asham. Dia adalalah guru besar sufi di Khurasan. Hatim dijuluki dengan sebutan "Al-Asham" (orang yang tuli) sebenarnya bukan karena dia itu tuli, tetapi hanya karena dia pura-pura tuli untuk menjaga kehormatan seseorang.

Kisah ini diceritakan oleh Abu Ali Ad-Daqaq, dia menuturkan bahwa suatu ketika seorang wanita datang kepada Hatim. Ia ingin menanyakan tentang sesuatu yang penting. Tetapi, ketika ia sedang menjelaskan maksud pertanyaannya, tiba-tiba wanita tersebut kentut tak sengaja, sehingga membuatnya tampak sangat malu di hadapan Hatim.

Dan, Hatim tahu persis bagaimana persaaan wanita tersebut. Karena itu, dia tak mau membuat tamunya bertambah malu karena pendengarnnya. Lalu, ia mencoba menutupinya dengan mengatakan, "Keraskan suaramu!" Kata Hatim setengah teriak kepada wanita itu, pura-pura tak mendengar pertanyaan wanita itu.

Jelas saja wanita ini sangat senang dibuatnya dan tidak salah tingkah di hadapan seorang guru yang sangat disegani tersebut. Ia mengira Hatim tidak mendengar suara kentutnya. Sejak saat itulah Abu Abdurrahman Hatim bin Alwan dijuluki dengan "Hatim Al-Asham" (Hatim yang Tuli).

Salah satu ucapan Hatim yang sangat terkenal adalah tentang godaan setan:
" Tiada waktu pagi datang melainkan setan mencercaku dengan berbagai pertanyaan yang menggoda, 'Apa yang akan kamu makan? Apa yang akan kamu pakai? Dimana kamu akan tinggal?' Saya tidak ingin hanyut dalam jebakan setan itu. Maka saya cukup menjawabnya, 'Aku akan makan kematian, mengenakan kain kafan dan tinggal di liang kubur."

Hatim Al-Asham juga menuturkan:
"Suatu hari saya ditanya, 'Tidakkah kamu menginginkan sesuatu?' Maka kujawab, 'Aku ingin selalu sehat dari pagi sampai malam.' Aku pun ditanya lagi, 'Bukankah kamu selama seharian sehat?'
Lalu kujawab, 'Sehat menurutku adalah tidak menjalankan dosa dari pagi sampai malam hari."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar