Halaman

Kamis, 23 Februari 2012

Tidak Ada Yang Lebih Berharga Selain Dirimu

Sepasang kekasih sedang menikmati film yang diputar di sebuah bioskop yang bertempat di pusat kota Surabaya. Film yang sedang mereka nikmati bersama penonton lainnya saat itu bertema drama percintaan. Seluruh isi ruangan terhanyut dalam cerita yang mereka saksikan, termasuk sepasang kekasih tadi. Sang wanita tak henti-hentinya berdecak kagum akan ketampanan tokoh utama pria dalam film tersebut. Sesekali air mata menghujani pipinya ketika menyaksikan adegan tokoh utama pria memberikan perhatian yang begitu besar kepada tokoh utama wanitanya. Tokoh utama pria memberikan apapun yang untuk kekasihnya, termasuk harta yang melimpah.

Kekasih wanita tersebut terlihat haru melihat kekasihnya sangat menyelami adegan demi adegan dalam film yang sedang mereka saksikan. Hingga pada akhirnya film berakhir dengan bahagia. Sepasang kekasih tersebut bergegas keluar dari ruangan bioskop dan segera pulang karena malam sudah cukup larut. Mereka harus berjalan sekitar 300 meter dari gedung bioskop menuju tempat parkir kendaraan mereka. Saat itu jalanan sangat sepi hanya ada beberapa orang saja yang melintas.

Sang pria menggandeng kekasihnya menyusuri jalan yang sepi itu menuju tempat parkir. Dari kejauhan tampak dua orang berjalan menuju ke arah mereka. Dan ketika dua orang tersebut berada di depan sepasang kekasih tersebut tampak benda yang berkilau keluar dari jaket salah satu orang tersebut. Benda itu rupanya sebilah pisau tajam yang kemudian diarahkan ke depan sepasang kekasih tersebut. Sontak mereka terkejut, segera sang pria mengarahkan kekasihnya di belakang dirinya. Kedua orang tersebut rupanya berniat jahat kepada mereka. Sang pria pun memberanikan diri utnuk berkata:

PRIA          : " Apa yang kalian inginkan dari kami ?"
PERAMPOK: " Kita ingin benda-benda berharga yang ada pada kalian". (Jawab salah satu perampok)
PRIA          : " Kalau memang itu yang kalian inginkan ambillah kepunyaanku saja". (Sang pria mengeluarkan dompet miliknya). " Ambilah uang yang ada di dalam dompet ini tetapi saya mohon cukup ambillah milik saya".
PERAMPOK: "Berikan seluruh uang yang ada di dompetmu itu".(Sambil mengambil secara kasar dompet dari tangan sang  pria)

Setelah mengambil seluruh uang yang ada dari dompet sang pria, kedua perampok tersebut berlari menuju sebuah lorong gelap di seberang jalan. Setelah kejadian tersebut mereka melanjutkan langkah mereka menuju tempat parkir. Sang wanita hanya diam dengan wajah masam. Beberapa saat kemudian mereka telah sampai dirumah sang wanita. Sang wanita masih saja diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun sampai dia masuk kedalam rumah. Dalam hati sang pria mungkin kekasihnya masih trauma atas kejadian yang baru saja mereka alami.

Keesokan paginya sang pria terkejut ketika membuka pesan singkat dari kekasihnya yang meminta mengakhiri hubungan mereka. Sang pria pun bingung dengan maksud dari kekasihnya.

PRIA     : "Sayangku, kenapa kamu menulis kalimat ini ?".
WANITA: "Aku takut nantinya jika kita menikah kamu tidak bisa melindungiku layaknya seorang pria".
PRIA     : "Aku akan selalu melindungimu sayang, kenapa kamu berbicara seperti itu ?".
             (Sang wanita tidak membalas pesan tersebut, dan akhirnya sang pria mengerti apa yang dimaksud kekasihnya)
PRIA     : "MUNGKIN MEMANG AKU TIDAK SEPERTI PRIA YANG ADA DALAM FILM YANG BISA MEMBERIKAN APA YANG DIINGINKAN KEKASIHNYA. TAHUKAH KAU KENAPA AKU MENYERAHKAN SELURUH UANGKU KEPADA PERAMPOK. BIAR AKU JELASKAN. MASIH INGATKAH KAU SAAT AKU BERTANYA KEPADA PERAMPOK APA YANG MEREKA INGINKAN ? KARENA MEREKA HANYA MENGINNGINKAN UANG MAKA AKU MEMBERIKANNYA. UANG TIDAK LEBIH BERHARGA DARIPADA DIRIMU. JIKA MEREKA MENGINGINKANMU, MENYAKITIMU, MERENGGUT KEHORMATANMU. TAK AKAN KUBIARKAN SEJENGKALPUN MEREKA BERADA DIDEPANMU. KULAKUKAN APAPUN YANG AKU BISA UNTUK MELINDUNGIMU. SEKALIPUN TUBUHKU TERHUJAM PISAU TAJAM MEREKA, TAK AKAN KUBIARKAN MEREKA MENYENTUHMU. KARENA AKU MENCINTAIMU." 

Membaca pesan kekasihnya tersebut, sang wanita segera keluar menuju rumah kekasihnya. Air mata sang wanita seakan membekas sepanjang jalan menuju rumah kekasihnya. Mereka bertemu di depan rumah sang pria yang hendak pergi. Sang wanita memeluk kekasihnya dan meminta maaf atas apa yang dia ucapkan.

NB: 24-01-12 , 3:46 WIB , Ditulis saat insomnia melanda (MpuWanto).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar